Jumat, 20 September 2013

"Pertemuan Ketiga"

Materi yang Disampaikan

KEDUDUKAN BAHASA, KESANTUNAN EJAAN, DAN KESALAHAN-KESALAHAN DALAM BERBAHASA

  • Mengingat materi yang disampaikan pada pertemuan pertama mengenai bangga berbahasa Indonesia (bab 1 buku paket), kedudukan dan fungsi bahasa ternyata terdapat dalam UUD 1945. Isi dari UUD 1945 terdapat 16 bab dan 37 pasal secara keseluruhan pada saat UUD 1945 baru disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Bagian UUD 1945 yang menerangkan khusus mengenai fungsi dan kedudukan bahasa adalah terdapat pada bab 15 pasal 36.
  • Kesantunan ejaan, kesantunan diksi, kesantunan kalimat, dan kesantunan paragraf merupakan pokok pembahasan kita dalam minggu kedua sampai pada minggu kelima dimana kita telah membahas tentang kesatuan ejaan pada minggu yang lalu. Disini kita dituntut agar mampu menulis karangan ilmiah maupun karangan populer berdasarkan kesantunan ejaan, ketepatan diksi, keefektifan kalimat, keruntutan komposisi, dan kejagaan penalaran.  Kesalahan-kesalahan dalam penulisan seringkali kita temui di majalah, surat kabar, iklan, maupun media lainnya. Kesalahan itu kebanyakan terletak pada ejaan, diksi, dan juga struktur kalimat.
  • Seperti kata dirgahayu yang sering disalahgunakan dalam kalimat. Contohnya adalah pada kalimat "Dirgahayu HUT RI ke-68". Digrahayu sebenarnya berasal dari bahasa Sansekerta yang terdapat dua makna kata yaitu dirgha (panjang) dan ayusa (usia). Jika penulisan dilakukan seperti kalimat yang dipetik tersebut, maka kata dirgahayu akan membuat kalimat menjadi bermakna usia RI hanya 68 tahun. Jadi, penulisan yang benar adalah " Dirgahayu RI, HUT RI ke-68".
  • Kata ojek atau kata yang kita sering gunakan untuk menyebut jasa kendaraan umum oleh motor, asalnya berasal dari kata objek yang artinya mencari proyek dan menentukan proyek. Kata ojek ini adalah korban kesalahan pengejaan oleh masyarakat yang tadinya objek menjadi ojek sehingg mnjadi kebiasaan sampai sekarang.
  • Apotek berasal dari kata "apotheek" (Bahasa Belanda). Dalam bahasa kita tidak ada huruf vokal berturut-turut kecuali huruf diftong (ai, au, oi). Dan karena kata "apotheek" terdapat 2 huruf mati maka kata yang diserap menjadi apotek.
  • Kata "di jual" adalah kata yang salah, dan pembetulannya adalah "dijual". Alasannya karena "di" merupakan awalan, sedangkan "jual" merupakan kata kerja yang jika digabungkan menjadi kata jadian atau prefiks.
Bahasa Indonesia pada umumnya menyerap bahasa dari beberapa negara diantaranya adalah bahasa Arab dan juga bahasa Sansekerta,

(Sumber : "Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir" edisi keempat karya Ninik M.Kuntarto)


Tugas yang Diberikan

  • Membuat album foto kesalahan bahasa dengan cara memotret kesalahan bahasa dan menganalisisnya (diberikan pembetulan). Kesalahan yang dicari berupa kesalahan ejaan, diksi, maupun kalimat yang dapat didapatkan dari ruang publik, jejaring sosial, dan juga naskah skripsi. Pemotretan dilakukan sebanyak minimal 80 kesalahan untuk setiap kelompok lalu dimasukkan kedalam CD. Lalu pada pertemuan ke - 7 akan di presentasikan, namun harus di unggah ke youtube dengan format namakelompok _ bhsind _ namakampus _ angkatan dan juga dimasukkan ke dalam blog. Diharapkan dengan adanya tugas ini mahasiswa dapat memilliki kepekaan kesalahan bahasa, lebih mengenal bahasa Indonesia, dapat memberikan pembelajaran bagi masyarakat melalui dunia maya , dan memiliki kebanggan dengan karyanya yang terekspos di dunia maya.
Kriteria Penilaian:
  1. ketepatan kesalahan bahasa;
  2. ketepatan analisis;
  3. presentasi;
  4. dan, ketepatan jumlah serta variasi potret.
(Dikumpulkan pada pertemuan ke tujuh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar