Sabtu, 16 November 2013

"Pertemuan Kesepuluh"

Materi yang Disampaikan


KESANTUNAN BAHASA BAGIAN ISI KARANGAN ILMIAH (MAIN BODY)

Bagian isi karangan ilmiah (main body) terdiri atas Bab I Pendahuluan, Bab II Landasan Teori, Bab III Metodologi Penelitian, Bab IV Analisis dan Hasil Penelitian, dan Bab V Simpulan.
Karangan ilmiah adalah karangan yang bersifat keilmuan / keilmiahan dimana berisi pengetahuan yang seperti mata rantai atau jalinan materi yang senantiasa terkait dari masa lampau sampai masa sekarang.

Bahasa dalam Bagian Pendahuluan
1. Bahasa dalam Latar Belakang Masalah
  • Latar belakang masalah berisi pendeskripsian tentang permasalahan umum dari topik yang akan kita teliti serta alasan-alasan pemilihan judul / masalah yang dikemukakan secara teoritis maupun secara praktis. Posisi masalah pun harus dijelaskan dengan timbangan pustaka. Kemudian, isi terakhir dari latar belakang masalah adalah penyebutan judul tugas akhir / skripsi yang akan kita ajukan.
  • Untuk mengawali sebuah tulisan dalam latar belakang masalah dapat menggunakan tujuan penulisan. Tujuan penulisan dapat dinyatakan dengan dua cara :
    • Tesis => spesifik atau terbatas (tidak terlalu luas atau terlalu sempit). Tesis harus dapat meramalkan , mengendalikan, dan mengarahkan penulis dalam mengembangkan karangan.
    • Pernyataan maksud=> menunjukkan tujuan penulisan dan membantu mengembangkan karangan.
2. Bahasa dalam Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
  • Rumusan masalah adalah pokok permasalahan yang akan kita bahas atau pertanyaan - pertanyaan berupa pokok permasalahan yang akan kita bahas dalam karangan ilmiah. Rumusan masalah dibuat dalam kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian berisi pendeskripsian secara singkat, jelas, dan tajam mengarah pada rumusan masalah dan latar belakang masalah (berupa kalimat berita).
  • Ketidaksantunan penulisan bahasa dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian terletak pada sistematika penomoran karangan. Sistematika penomoran terdiri dari sistem angka desimal (1, 1.1, 1.2 ...) dan sistem gabungan angka dan huruf (I, A, 1, a....)
  • Pengunaan nomor atau kode tidak boleh untuk pernyataan tunggal atau tidak ada kedua,ketiga, dan seterusnya.

Bahasa dalam Bagian Landasan Teori
  • Landasan berisi pendekatan - pedekatan / teori - teori relevan dengan judul dan rumusan masalah yang akan kita gunakan untuk mengupas, menganalisis, dan menjelaskan variabel yang akan kita teliti. Pendekatan yang akan kita gunakan tentunya dikutip dari pendapat para ahli di bidangnya dari beberapa sumber bacaan yang telah teruji kebenarannya.
  • Terdapat teknik yang mengatur cara-cara mencantumkan sumber bacaan yang sahih, baik sumber bacaan yang berasal dari makalah , laporan, skripsi, tesis, disertasi, buku, majalah, surat kabar, antologi, website, maupun antologi yang diatur dalam teknik notasi ilmiah yang terdiri atas cataatan perut (innote) dan catatan kaki (footnote).
  • Innote merupakan kutipan langsung yang sama persis dari sumbernya, baik dari segi bahasa maupun ejaannya. Biasanya menggunakan tanda petik untuk menuliskan pendapat para ahli yang dikutip. Selain kutipan langsung, innote juga mencakup kutipan tidak langsung. Kutipan tidak langsung merupakan kutipan yang tidak sama persis dengan aslinya atau dinyatakan kembali dengan bahasa sendiri. Kutipan tidak langsung tidak menggunakan tanda petik untuk menuliskan pendapat para ahli dalam karangan.
  • Footnote dicantumkan sebagai pemenuhan kode etik yang berlaku sebagai penghargaan terhadap karya orang lain. Cara penulisan catatan kaki dicantumkan pada kaki halaman disetiap bab karangan. Ada tiga istilah dalam catatan kaki singkat yaitu
    • ibid, artinya sama dengan yang diatas;
    • loc.cit, artinya tempat telah dikutip (tanpa nomor halaman) / sudah diselingi oleh bacaan lain;
    • op.cit, artiya halaman saja yang berbeda / sumber bacaan sama.
NOTE
  • Metode ilmiah ada dua macam yaitu metode kuantitatif ( berbentuk pernyataan angka-angka) dan metode kualitatif (berupa pernyataan kesimpulan). Beberapa metode untuk mengumpulkan data yaitu studi pustaka, observasi, studi lapangan, kuisioner, angket, dan lain- lain.
  • Prosiding adalah kumpulan karya yang diseminarkan.
  • Antologi adalah kumpulan karya (milik perseorangan / kelompok)
  • Diktat adalah ringkasan bahan belajar / catatan / ringkasan materi.
  • Nuansa adalah model / tipe / sarat / penuh.
  • Dalam karya tulis tidak boleh menggunakan tanda strip (-) kecuali sesuai dengan kaidah yang berlaku.
  • Konsisten artinya taat asas, sedangkan konsekuen artinya tidak sesuai dengan komitmen.
  • 1,2,3,4... adalah angka arab, sedangkan I,II,III,.... adalah angka romawi.
  • Kutipan dari pendapat para ahli digunakan untuk relevansi bagi karya tulis sebagai referensi (buku penunjang + tulisan-tulisan yang terkait dengan tema dari karya tulis).
  • Catatan perut adalah catatan yang ada di perut tulisan, sedangkan catatan kaki adalah catatan yang terdapat di kaki tulisan.
  • Kutipan langsung yang kurang dari 4 baris disatukan dalam kalimat, sedangkan yang lebih dari 4 baris dibuat alinea sendiri dengan 7 ketukan ke kanan (2 tab) , spasi rapat, dan dimiringkan tulisannya.
  • [sic!] berasal dari kata sicut yang artinya tidak mengubah dari bentuk asli tetapi hanya meminjam pendapat para ahli tersebut. Tanda ini juga sebagai tanda pendapat yang dikutip itu salah, baik dari segi kesalahan isi dan kesalahan ejaan.
  • Jika sudah dibuat kutipan langsung, tidak perlu membuat footnote. Footnote digunakan untuk kutipan tidak langsung.
(Sumber : "Cermat dalam Berbahasa Teliti dalam Berpikir" edisi keempat karya Ninik M.Kuntarto)

Tugas yang Diberikan

Kelompok Nusantara masih dalam proses pengerjaan karangan ilmiah yang menjadi tugas keenam dalam pertemuan kesembilan minggu lalu. Dosen menganjurkan agar para mahasiswa dipertemuan berikutnya sudah membuat rancangan penulisan karangan ilmiah yang nantinya akan diperiksa oleh dosen. Pertemuan ini akan dikumpulkan pada pertemuan keduabelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar